Apa itu dewasa?
Apa itu dewasa ?
Apa itu dewasa ?
Belakangan ini saya banyak berpikir tentang hal itu. Sebetulnya sudah dari beberapa bulan lalu, atau mungkin lebih lama lagi. Sejak teman saya berkata, 'dewasalah..grown up!'
Walaupun ini mungkin tidak ada hubungannya dengan perlakuan teman -teman saya yang selalu memposisikan saya seperti anak kecil, sejak dulu, sehingga saya seperti merasa bahwa saya (mungkin) memang belum dewasa seutuhnya. Tapi itu pasti dari segala sikap -cara berpikir dan pilihan -pilihan sikap yang saya ambil dalam menghadapi apapun. Kadang, ada orang bilang saya dewasa, kadang diprotes selalu manja. Jadi sepertinya, memang dalam diri kita itu selalu ada sisi kanak -kanak? Tapi kalau berlebihan ya jadi annoying juga.
Saya ingin menjadi dewasa, terus belajar. Belajar apa saja.
Dan tiba -tiba saja, akhir -akhir saya merasa bahwa semakin banyak saya tahu tentang hal -hal baru, semakin saya merasa diri saya kecil dan bahwa pengetahuan itu tiada batasnya. Bahwa dunia ini sangat luas dan beragam warna. Bahwa saya hanyalah setitik debu yang dilihat melalui mikroskop saja masih tetap tidak terlihat. Dan kadang, itu agak menakutkan juga. Bahwa semakin saya tahu, saya semakin tak terbendung ingin keluar untuk mengetahuinya lebih banyak.
Termasuk dalam hal kedewasaan. Perempuan dewasa dan lengkap itu..apakah seperti dalam versi teman -teman saya; selain dalam sikap juga dalam hal fisik semacam: sudah menjadi seorang istri, menjadi seorang ibu, menjadi dirinya sendiri di masyarakat? Apakah seperti itu bisa menjadi lebih dewasa? Yah, pastinya ada banyak hal yang tidak saya ketahui dalam beberapa hal itu.
Bagaikan seorang gadis yang selalu berada dalam zona nyaman dalam banyak perlindungan, dia berjalan dalam guyuran hujan menyusuri jalan berliku, bercabang -cabang, menuju sebuah arah, berjalan lambat saja. Sambil menyaksikan orang -orang disekitarnya berlarian. Gadis itu berpikir, bagaimana jika kulepas payung ini dan aku merasakan hujan? Aku ingin merasakan hujan!
Gadis itu pun melepas payung, membiarkan dirinya diguyur hujan yang menyusup sampai ke dalam pori -pori kulitnya. Menikmati setiap momennya, dan terbanglah jiwanya. Lalu dia berlari, sambil berteriak "biarkan aku pergi, karena aku sudah dewasa!"
Tiada ulasan:
Catat Ulasan