Luka itu kembali menganga setelah sekian lama ku tutup rapi, ku tak pernah terfikir kamu sama dengan nya yang telah membuat ku menutup hati dari siapapun termasuk kamu, aku disini berusaha untuk percaya, percaya dan menyayangmu perlahan dari nol.
Namun kecewanya setelah aku tahu kamu lebih tega, lebih-lebih membuat aku sakit, aku memang polos tapi aku tak sebodoh yang kamu fikir.
"Malam chayank" satu pesan masuk di handphone ku, bathin ku aku tahu siapa dia yang mengirim pesan itu, walau nomor tak ku save, alsan ku mengapa menghapus nya, aku kecewa sangat, ku tertahan saat ku ingin membalas pesan itu namun, aku pun tak kuasa, walau ku merasa sakit karena nya ku harap semua dugaan itu hanya pikiran negatif yang selalu menghantui ku.
"Malam juga, maaf ini siapa?" ku membalas nya, pura-pura aku tak tahu siapa dia.
"Ini aku yank, kok nomor ku ga kamu simpan sie, lagi pa yank, aku kangen kamu sangat"
"oohh... maaf aku ganti hp, lagi nonton tv... kangen? tapi tetap ga mungkin buat ketemu kan?"
"mungkin aja, kamu kesini donk yank, aku kangen"
"aku lagi sakit, jarak kita juga ga dekat kan?, ga mungkin aku kesana, memang nya buat apa kau kesana, hanya sekedar kangen atau hanya iseng?"
"yank, aku tuh pengen ketemu kamu, aku kangen kamu, dan aku juga masih sayank kamu"
Dalam hati ku, kenapa juga harus bohong, aku tahu semuanya, kamu tak lagi sendiri sudah ada dia disana, kenapa harus memberi harapan bila hanya harapan palsu, memang aku salah dulu aku melepas mu, karena ku tahu aku belum bisa melupakan dia yang sudah memberi luka itu.
Kini ku berusaha menerima mu, hidupmu, kekurangan mu, tapi aku tak sebodoh yang kamu fikir, aku masih punya hati dan pikiran dan aku tak mau menjadi yang kedua.
Ku tak kan mengusik mu, berbahagia lah bersamanya orang yang sebelumnya sudah menjadi milikmu, walau aku yang lebih dulu bersamamu tapi itu dulu sebelum ku memutuskan untuk kembali padamu, kini aku ikhlas dengan semua sakit yang kau beri. luka yang kau toreh, sakit yang tak tahu ku harus berapa lama mengobatinya,.. berbahagia lah bersama nya dia menunggu mu, jangan pernah sia kan cinta nya...
Mengapa harus aku? mengapa harus aku yang selalu kalah, kalah oleh perasaan ku sendiri, mengapa harus percaya mereka, dan mengapa mereka tega menyakiti ku, apa aku memang terlalu polos dan hanya untuk disakiti..
Ku katakan, tak mudah mencintai dia yang lalu, tak mudah mempercayainya tapi aku kalah olehnya sehingga ku jatuh, dan akhirnya ku sakit, dia mengkhianati semuanya. cinta dan ketulusan yang ku beri, dia berpaling dan ku mundur teratur untuk itu, aku mengalah untuk dia dan kebahagian nya bersama orang yang sempurna dan yang dia inginkan.
Sekarang ku membuka hati untuknya, dia yang dulu datang untuk mengobati luka ku, namun aku tak mampu menerima karena ku masih belum bisa menghapus semua, kini ku membuka semua, mencoba percaya, namun semua terlanjur, dia datang ketika dia memiliki orang lain, aku tahu sakitnya di khianati, dan aku tak mau. aku tak mau menjadi yang kedua, walau kini ku sayang dia.. dia yang elah memberi satu harapan untuk ku bertahan...
Mengapa harus aku yang menerima luka itu?
Mengapa aku yang mereka sakiti?
Tiada ulasan:
Catat Ulasan